Tuesday, January 12, 2010

Dinilai kurang dukungan dan koordinasi Dinas Pariwisata tidak maksimal

Komisi B DPRD Sumut mengadakan Rapat kerja dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pada tanggal 12 Januari 2010 untuk membahas program kerja T.A 2010 dan mengevaluasi pelaksanaan program kerja T.A 2009 serta kebijakan pemerintah Provinsi tentang pariwisata. Wakil ketua komisi B Bapak Muhammad Nasir mengatakan, Agenda yang dibicarakan adalah permasalahan mengenai kurangnya dukungan dan tidak terkoordinasinya kerja untuk membangun infrastruktur jalan karena bisa dilihat semua ruas jalan menuju objek wisata susah dilalui seperti jalan menuju Bahorok dan Gundaling Berastagi.

Dalam rapat tersebut terungkap juga bahwa tidak memadainya Anggaran di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menyebabkan sosialisasi Budaya dan Objek Wisata tidak sampai kepada masyarakat dengan meluas. Muhammad Nasir yang merupakan anggota fraksi PKS DPRD sumut ini mengungkapkan, "Dinas pariwisata yang akan membuat program Kunjungan Museum Dihatiku harus serius dalam mensukseskan program tersebut.

"Untuk mensukseskan program tersebut Dinas Pariwisata Agar berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan. Sehingga diharapkan Sekolah-sekolah dalam semua tingkatan gemar mengunjungi Museum. Dengan demikian para pelajar maupun masyarakat umum akan memiliki tambahan pengetahuan dan wawasan mengenai sejarah yang lebih baik", tambahnya.
Lebih lanjut menanggapi anggaran program di dinas Pariwisata dan Kebudayaan Muhammad Nasir menekankan agar Kadis kebudayaan dan Pariwisata transparan dalam menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi. " Jika ingin meningkatkan Angaran APBD 2010 harus dirinci secara lengkap program apa yang menjadi prioritas". sebagai contoh acara Ramadhan Fair kurang dirasakan pesan moral karena tidak sesuai di waktu Ramadhan, lebih baik dibuat Fitri Fair". ungkapnya.
Selasa/12/01/2010,mh,az

1 comment:

  1. Tahun ketika kami mengusulkan agar agar seni budaya dipisahkan dari pendidikan, dan bergabung di pariwisata kepada Mbak TUTUT tempohari dengan USUL Kementerian Baru Yakni MENTERI PARSENIBUD,dan agar Ibu itu menjadi Menteri Parsenibudnya...namun beliau menjadi MENSOS pada waktu itu harapan kita agar budaya dan pariwisata di sinkronkan gerak langkahnya, example; dengan 2 RM (ringgit malaysia, kami pernah mengunjungi perlokasi wisata di Penang dengan dana 1 x jalan BUS RAPID Full Ac only 2/3 RM saja )...jadi sebenarnya banyak program jika ada perjuangan dan mau dilaksanakan.Sebelum Kadis Baru ini (Ibu Nurlisa Ginting ) kami dari Asosiasi Guru Seni Budaya Medan berulangkali mengajukan proposal kepada Kadis yang lalu lalu untuk mengaktifkan para guru seni budaya dan siswa untuk mengisi session Merdeka Walk dengan seni budaya Ethnis Sumut secara berkala, dan pengenalan baju daerah dengan cara menjadi Bell Boy di Hotel hotel berbintang Sumut,untuk promosi busana daerah dan souvenir.... namun selalu jawaban anggaran tidak ada.Pertanyaan lanjutan tahun 2010 ini anggaran untuk perbaikan jalan Medan,Berastagi,kabanjahe,Tongging, Parapat, apa tidak ada???sehingga beribu tahun orang ke Sidikalang harus terus menderita di Negara tercinta ini???dengan alasan itu adalah jalan Negara/provinsi, dan biarlah negara yang mengurus jalan itu,...Quo Vadis Pariwisata SUMUT?? Semoga ini menjadi perhatian khusus, bila perlu ada Pansus dibentuk untuk bagaimana peningkatan Pariwisata ini dapat bergerak, biar lambat Slowly but Sure,...Semoga......Selamat Berjuang PKS...

    ReplyDelete